Sunday 8 February 2015

Sekelumit Rasa

kucoba memangkas, kau malah bertunas
aku pendam dalam kubur, kau justru kian subur..
oh rasa.. tempat mana lagi yang akan kita tuju?
bila mana lagi kuajak kau bersembunyi?
kian hari aku hanya kian letih..
mengusir peluh dengan senandung lirih..
mendendang kecapi dalam sepi dibalut awan, namun kau tak jua luruh terguyur hujan..
hah..
aku tak ubahnya seperti anak kecil yang berguru pada tukang becak
bertanya dengan bodoh kapan aku akan sampai bulan dengan becaknya..
mengapa tak memanjat pohon saja?
lalu melompat pada bintang-bintang, mungkin tak lama kemudian gayung kan bersambut bulan?
haha..
kurasa tidak!!
mungkin maksudku membalut sisi luka, namun nyatanya aku pun menggarami sisi lainnya..



Albint Wita

No comments:

Post a Comment