Wednesday 24 September 2014

T_T

aku hanya takut suatu saat aku akan lelah..
lalu kemudian menyerah...

Saturday 20 September 2014

saat kita kita menyalahkan orang lain, mungkinkah memang kita pihak yang benar?

tulisan ini saya dedikasikan untuk seorang sahabat disana, semoga Tuhan melembutkan hati yang sedang dalam amarah..

manusia dilahirkan dalam keadaan suci tanpa dosa. namun, seiring berjalannya waktu semua akan teerungkap kebenaran sebuah petuah bahwa tidak ada manusia yang dilahirkan dalam keadaan sempurna. manusia tidak pernah luput dari kesalahan yang terkadang membabi buta. manusia cenderung bersembunyi atau menyembunyikan tangan dari batu yang ia lemparkan. begitu juga saya. 

sering kali saya menyalahkan orang lain dalam sebuah permasalahan yang terjadi dalam kehidupan saya bersama mereka (orang lain). saya seringkali lupa berfikir bahwa ketika saya menyalahkan orang lain, mungkinkah saya memang berada di pihak yang benar? 

aah,, pertanyaan ini membuat saya begitu malu..
saya menemukan kenyataan yang menyatakan bahwa, sekalipun saya berada di pihak yang benar ketika mengklaim seseorang bersalah, sejatinya saya lebih bersalah karena yag saya lakukan tidak lain hanya menyalahkan. karena seharusnya saya bisa mengarahkan yang salah menjadi sesuatu yang benar agar tak kembali salah.
yang lebih memalukan lagi, saya merasa benar padahal saya lah orang yang bersalah.

dengan renungan ini saya sadar, setiap manusia berpotensi untuk menjadi yang bersalah. akan tetapi sebesar apapun kesalahan itu, tidak pantas rasanya dibayar dengan sebuah permusuhan.
persahabatan itu terlalu indah untuk dirubah menjadi permusuhan..








Albint_wita

seulas senyum darimu

senyum itu shadaqah..

begitulah sabda nabi beratus-ratus tahun yang lalu.
dalam perkembangannya senyum ternyata memang mampu meredam amarah yang membuncah dalam hati. wajah yang senantiasa tersenyum menandakan bahwa hatinya selalu berusaha berbahagia. saat dalam kondisi sedih, senyum akan mampu memperingan beban yang menimpa di pundak, tentunya dengan diiringi doa dan ikhtiyar. meyerahkan semua keputusan kepada Allah SWT.
ketika bertemu saudara, lalu menyapa dengan senyum, maka terpancar rona damai nan bahagia diantara keduanya. begitu pula saat melihat saudara berbahagia  lalu kita tersenyum untuknya, tergambarlah pesona indahnya persaudaraan..

senyum adalah ibadah kecil, tetapi besar manfaatnya.

Albint_wita