Saat
ia dengan gagahnya berjalan
Aku
masih tertatih mencoba untuk tetap terus bertahan
Sekelebat
asa hinggap sejenak
Mengalir
dari senyum yang terlunak
Aku
tergelak
Aku
tersentak
Mengapalah
selama ini aku hanya berdiam
Bukankah
seharusnya aku mendendam?
Kerling
yang telah ia capai hanya mampu kepandang
Melalui
ujung batas yang hingga kini masih terbentang
Siapa
aku?
Mengapa
aku?
Tidak
samakah aku?
Bukankah
aku?
Aahh..
Kini
aku tau,
Aku
harus sedikit memaksa
Merasa
sedikit tersiksa
Tak
apa..
aku
bukan miskin papa
aku
miliki raga dan pula pasangannya
persis
miliknya…
akan
ku dapatkan pula jalan seperti miliknya
gagah
yang ia punya
{edisi iri dengan apa yang telah di dapat oleh
kawan-kawanku*(karya)}