Monday 30 January 2017

Mengenal Adsense, Mengenal Dunia Baru

Beberapa bulan terakhir ini, saya sedang giat menekuni aktivitas blogging saya. Awalnya kegemaran saya mengutak-atik blog muncul setelah status pengangguran sangat mengganggu saya dan saya ingin segera mendapatkan pekerjaan untuk menghasilkan pendapatan. Jalan yang ditempuh tidak mudah, banyak lamaran pekerjaan yang sudah saya kirim kepada perusahaan atau tempat usaha yang sedang membutuhkan tenaga kerja tambahan. Tapi hasilnya tidak sesuai perkiraan. Sampai sekarang saya masih belum mendapat pekerjaan.

Setelah mencoba sana-sini, coba melamar ini itu, akhirnya lelah pun menghampiri. Putus asa sudah pasti akan datang. Tapi saya tidak ingin menyerah di sini karena bagaimanapun keinginan saya untuk bisa menghasilkan pendapatan sendiri jauh lebih besar daripada rasa putus asa tersebut. Tanpa diduga, jalan menuju kesana (menghasilkan pendapatan) tiba-tiba terbentang dengan sendirinya.

Keinginan untuk menulis ternyata masih tersimpan aman di dalam diri saya. Saya tak pernah terpikir sebelumnya untuk menggantungkan hidup dari kegiatan tulis menulis karena beberapa alasan. Oleh karena rasa penasaran untuk menghasilkan tulisan bagus, ditambah dorongan kuat agar cepat mendapatkan pekerjaan, saya terpikir untuk membuka kembali akun blog saya dan mulai menghiasinya dengan tulisan-tulisan saya.

Sederhana saja. Motivasi saya adalah untuk melatih kemampuan menulis saya dan menyalurkan ide atau perasaan saya. Apalagi ada ungkapan Practice Makes Perfect, bukan? Bukan tidak mungkin kalau kemampuan menulis saya akan lebih baik jika saya rutin menghasilkan tulisan. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, blog akhirnya menjadi jawaban dan solusi bagi rasa penasaran saya.

Memang dengan kegiatan blogging, satu dari dua keinginan saya sudah terpenuhi. Tapi saya masih belum bisa dikatakan mendapat pekerjaan sebab menulis blog bisa dikatakan hanya untuk mengisi waktu agar tidak menganggur sembari mencari pekerjaan. Sedangkan kegiatan itu tidak menghasilkan uang yang sedang saya perlukan di saat ini. Saya butuh uang, saya butuh pekerjaan, dan saya harus bisa mandiri. Di lain itu semua, saya butuh motivasi. Bagaimana tidak? Kegiatan menulis ini lama-lama menjemukan jika tidak ada penyemangatnya. Ibarat makan, tapi tidak disertai lauk pauknya. Terasa hambar dan tidak berasa.

Bersambung...

No comments:

Post a Comment